Teknologi
yang Terinspirasi Dari Struktur Jaringan Tumbuhan
Banyak
penemu atau peneliti yang menemukan ide atau konsep yang mengadaptasi dari
alam,tubuh manusia, tumbuhan dan hewan sebagai dasar pemikiran. Alam, tubuh
manusia, tumbuhan dan hewan dengan struktur yang begitu teratur dan kompleks
selalu bisa menginspirasi para peneliti untuk meniru dan menerapkannya dalam
perkembangan teknologi. Berikut ini bebrapa teknologi yang terinspirasi dari
struktur jaringan tumbuhan.
a. Panel Surya yang terisnpirasi
dari bunga
Panel
Surya merupakan alat yang dapat mengubah sinar matahari menjadi energi listrik.
Tahukah kamu otakers, bahwa mekanisme yang dilakukan oleh panel surya ini
terinspirasi dari cara kerja fotosintesis pada daun tanaman. Jika pada panel
surya energi matahari yang dikumpulkan ketika menabrak permukaan panel
menyebabkan elektron pada panel surya bergerak melalui suatu konduktor dan
kemudian menghasilkan energi listrik.
Begitu
juga proses fotosintesis pada tanaman, saat daun terkena sinar matahari
klorofil akan menyerap energi cahaya. Elektron pada kompleks klorofil akan
bergerak melalui satu saluran dan menyebabkan muatan positif juga ikut
bergerak. Muatan positif ini selanjutnya bergerak menuju kompleks enzim
yang berfungsi menghasilkan energi kimia berupa ATP dan NADPH. Kedua ernergi
inilah yang nantinya digunakan untuk mengubah CO2 menjadi glukosa.
Keunggulan Panel Surya
1.
Panel surya termasuk ramah lingkungan karena tidak memancarkan emisi gas rumah
kaca yang berbahaya, seperti karbon dioksida. Panel surya juga tidak memberikan
kontribusi terhadap perubahan iklim.
2.
Panel surya memanfaatkan energi matahari, dan matahari adalah sumber energi
yang paling berlimpah di planet bumi.
3.
Panel surya mudah dipasang dan juga memiliki biaya pemeliharaan yang sangat
rendah.
4.
Banyak negara di dunia menawarkan insentif yang menguntungkan bagi pemilik
rumah yang menggunakan panel surya.
5.
Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa pakainya yang mencapai
sekitar 20 tahun.
b. Charger tenaga
surya Electree terinspirasi dari fotosintesa daun
Terinspirasi
dari pohon bonsai yang karakteristik daunnya nampak berkelompok, maka Electree
mewakili bentuk tersebut dengan daun-daun sel surya yang bisa menyerap panas
matahari. Charger tenaga surya Electree ini terisnpirasi dari bentuk
tanaman hias yang populer yaitu bonsai. Charger tenaga surya Electree dirancang
oleh Vivien Muller dan terinspirasi dari jaringan tumbuhan
Terdapat 27 buah daun sel surya dengan bahan amorphous-silicon berkualitas tinggi. Masing-masing berbentuk persegi dengan lebar 3,7 inci atau sekitar 10 cm.
Terdapat 27 buah daun sel surya dengan bahan amorphous-silicon berkualitas tinggi. Masing-masing berbentuk persegi dengan lebar 3,7 inci atau sekitar 10 cm.
Cabang-cabangnya
memuncak secara vertikal dengan sedikit lengkungan khas pohon bonsai. Electree
memiliki kapasitas penyimpanan energi hingga 14.000 mAh. Itu artinya bisa
mengisi penuh baterai iPhone 5 lebih dari sembilan kali tanpa harus terpapar
cahaya. Terdapat 2 buah port USB yang sudah barang tentu menjadi slot yang
universal bagi semua smartphone. Tak hanya itu, Electree juga dilengkapi dengan
wireless charging yang bisa digunakan untuk beberapa jenis smartphone
canggih.
c. Sensor Cahaya yang terinspirasi
dari Tanaman Kaktus
Photoresistor/
Foto Resistor pd dasarnya merupakan suatu resistor yg memiliki nilai resistensi
(dlm ohm) bergantung kpd sedikit-banyaknya cahaya yg jatuh dipermukaan sensor
tersebut. Cara kerja LDR adalah pada malam hari karena tidak terkena cahaya
menyebabkan resistensinya menjadi bertambah besar, sebaliknya resistensinya
menjadi kecil apabila kena cahaya pada siang hari. LDR pada umumnya berkombinasi
dgn sejumlah transistor hingga membentuk rangkaian lampu yang otomatis.
Contohnya
yaitu pada lampu penerangan jalan. Ketika kamu mengamati lampu penerangan
jalan, beberapa lampu penerangan jalan tersebut ada yang dapat menyala sendiri
ketika menjelang malam dan mati sendiri saat menjelang pagi tanpa harus
dinyalakan dan dimatikan secara manual. Lampu penerangan jalan tersebut
mampu menyala dan mati secara otomatis karena dilengkapi dengan sensor cahaya
tersebut.
d. Paving (kon-blok) yang
terinspirasi dari sel parenkim
Paving
memiliki bentuk yang sama dengan parenkim. parenkim adalah sel yang berperan
dalam fotosintesis daun, mengandung kloroplas dan membentuk jaringan klorenkim
(pada mesofil daun, korteks batang, empulur). Bentuknya segi enam dan memiliki
ruang antarsel ini yang menjadi inspirasi utama dalam menentukan pembuatan
bentuk dan pemasangan paving. Paving digunakan untuk meratakan jalan dan
menyerap air hujan, teknologi ini termasuk teknologi yang terinspirasi dari
struktur jaringan tumbuhan.
e. Lapisan
Pelindung dan Pengilap
Pernahkah
kamu melihat tanaman talas atau daun teratai? Ketika kamu melihat daun kedua
tanaman tersebut kamu pasti melihat bahwa daun tersebut sangat bersih dan tahan
air. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Jika kamu melihat melalui mikroskop
penampang melintang dari kedua daun tersebut maka kamu akan melihat pada
permukaan daun tersebut terdapat lapisan tebal yang disebut kutikula. Kutikula
ini tersusun atas senyawa lipid berupa lilin wax dan polimer hidrokarbon yang
disebut kutan. Kedua senyawa ini bersifat hidrofobik atau tidak suka air,
sehingga jika air mengenai lapisan ini tidak akan membasahi daun. Lapisan lilin
ini juga mampu mencegah menempelnya debu atau kotoran lain dan membuat daun
tetap bersih. Tahukah kamu bahwa ilmuwan juga telah mengadopsi mekanisme ini
dan menerapkannya untuk membuat cat yang tidak mudah kotor, lapisan pengilap,
dan lapisan anti air, misalnya pada semir sepatu, lapisan pengilap pada mobil
atau perabot rumah tangga, dan lain sebagainya.
f.
Alat Pemurnian Air
Pernahkah
kalian bermain ke danau, waduk, atau kolam? Apakah kamu melihat eceng gondok di
tempat tersebut? Apakah kamu juga melihat bahwa perairan tersebut jernih? Pada
umumnya perairan yang ditumbuhi eceng gondok kondisi airnya jernih. Mengapa
demikian? Ketika kamu melihat akar eceng gondok, kamu akan melihat akar eceng
gondok berbentuk serabut-serabut yang banyak dan rapat. Akar- akar ini mampu
menyerap partikel-partikel yang terlarut dalam air sehingga air menjadi bersih.
Bahkan zat-zat berbahaya seperti racun pun dapat diserap oleh eceng gondok.
Apabila
kamu mengamati membran sel akar secara lebih teliti dengan menggunakan
mikroskop elektron, maka akan terlihat lubang-lubang atau saluran kecil pada
membran sel akar. Saluran ini terbentuk dari protein dan memiliki lubang dengan
ukuran tertentu dan daya ikat tertentu pula. Salah satu salurannya bernama
aquaporin. Aquaporin ini merupakan saluran protein kanal yang hanya dapat
dilewati oleh air, sehingga partikel lain tidak dapat masuk lewat aquaporin.
Mekanisme tersebut menginspirasi ilmuwan untuk mengembangkan teknologi
penyaringan atau pemurnian air. Dengan teknologi ini air yang kotor dapat
disaring, sehingga air hasil penyaringan benar-benar bersih dan aman untuk
dikonsumsi.
Tahukah
Kamu? Selain menginspirasi untuk mengembangkan teknologi, struktur organ dan
jaringan tumbuhan juga menginspirasi bentuk rancangan bangunan, misalnya gedung
teater Esplanade di Singapura yang terinspirasi dari struktur kulit buah
durian. Lapisan terluar dari atap gedung tersebut berbentuk segitiga seperti
duri pada durian, atap tersebut dapat diatur untuk mengikuti pergerakan
matahari, sehingga dapat menjaga intensitas cahaya yang masuk dalam
gedung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar