Jumat, 15 Mei 2020

Tata cara dalam melaksanakan shalat berjamaah Hari Jumat Tanggal 15 Mei 2020 Kelas 8C dan 8B Jam Ke 2 dan 3-5


Tata Cara dalam Melakukan Shalat Jamaah








Shalat berjamaah yang terdiri dari imam dan makmum ini mempunyai aturan sendiri. Mulai dari imamnya , makmumnya, sampai pengaturan shaf shalat.
Tatacara atau Aturan Sebagai  Imam
Sebagai imam, maka tatacara yang harus dilakukan adalah:
1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
Aturan Sebagai Makmum
Sebagai makmum yang mengikuti imam. Maka, tata cara yang perlu diperhatikan adalah:
  1. Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
  2. Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
  3. Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
  4. Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
  5. Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
  6. Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
  7. Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Mengatur Shaf Shalat Jamaah
Shalat jamaah ini tentunya diadakan di tempat yang bersih, suci, luas dan besar. Bisa itu di lapangan, di masjid, atau tempat lain yang masuk kriteria tempat yang layak untuk shalat.  Cara mengatur shaf ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk shaf pertama diisi oleh laki-laki yang sudah dewasa
b. Kemudian shaf kedua diisi oleh anak laki-laki.
c. Dilanjutkan shaf berikutnya diisi oleh anak-anak perempuan
d. Disusul dengan shaf terakhir yang ditempati perempuan dewasa.
Cara pengaturan shaf ini seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadits :
.. وَيَجْعَلُ الرِّجَالَ قُدَّامَ الْغِلْمَانِ، وَالْغِلْمَانَ خَلْفَهُمْ، وَالنِّسَاءَ خَلْفَ الْغِلْمَانِ..
Artinya:
“ dan menjadikan shaf laki-laki dewasa ditempatkan di depan shaf anak laki-laki,  dan para perempuan yang sudah dewasa ditempatkan di belakang shaf anak-anak perempuan” (HR. Ahmad)
Maksud dari hadits di atas adalah keutamaan shaf bagi laki yang sudah dewasa adalah di depan dan perempuan yang sudah dewasa adalah di belakang, sedangkan anak-anak berada di tengah-tengah shaf laki-laki dan perempuan dewasa. Sehingga anak bisa mengikuti bacaan takbir imam dan makmum,  baik ketika ruku’ sujud, ataupun ketika duduk
Membaca dengan Suara Pelan (Sirr) dan Keras (Jahr)
Dalam shalat jamaah lima waktu tentu ada waktunya seorang imam membaca bacaan shalatnya dengan pelan (sirr) atau keras (jahr). Lalu kapan bacaaan tersebut dilakukan?? Bacaan pelan (sirr) ini dilakukan oleh imam ketika sedang melakukan shalat Dzuhur dan ‘Ashar. Seperti:
  1. Membaca doa iftitah
  2. Membaca surat al-Fatihah atau surat atau ayat al-Qur’an yang lain
  3. Membaca doa ketika ruku’ dan sujud
  4. Membaca doa i’tidal (berdiri dari ruku’)
  5. Membaca doa duduk antara dua sujud
  6. Membaca tahiyat atau tasyahud awal ataupun akhir
Bacaaan pelan (sirr) ini juga dilakukan ketika sedang melakukan shalat Maghrib, Isya’ dan Subuh secara berjamaah, Kecuali bacaan surat al-Fatihah dan surat selanjutnya di rekaat pertama dan kedua saja, tidak berlaku di rekaat ketiga dan keempat. Kemudian bacaan keras (jahr) yang harus dibaca oleh seorang imam adalah adalah ketika melakukan shalat Maghrib, Isya’ dan Subuh secara berjamaah. Jika pada shalat Dzuhur dan ‘Ashar bacaan surat al-Fatihah dibaca pelan (sirr) semua. Maka berbeda dengan shalat Maghrib, Isya’, dan Subuh.
Adapun bacaan keras (jahr) yang harus dilakukan oleh seorang imam adalah sebagai berikut:
  1. Membaca takbiratul ihram, (ketika akan memulai shalat)
  2. Membaca surat al-Fatihah atau surat al-Qur’an pada rakaat pertama dan kedua di shalat Maghrib, Isya’ dan Shubuh
  3. Membaca takbir ketika akan melakukan ruku’, sujud, duduk antara dua sujud, dan ketika berdiri dari tahiyat atau tasyahud awal.
  4. Membaca “Sami’allaahu liman hamidah (u)”, ketika bangkit dari ruku’
  5. Membaca salam ketika selesai menyelasaikan shalat.
Demikian, semoga pengertian mengenai shalat jamaah ini, mulai dari arti, keutamaan, syarat-syarat serta cara melakukkannya bisa kita pelajari dan kita praktekkan bersama dalam kehidupan sehari-hari, terutama ketika melaksanakan shalat lima waktu.
Sumber:
  1. Software al-Maktabah al-Syaamilah v.3.64
  2. Muhammad bin Qasim al-Ghazi, Fathul Qarib (terj: Achmad Sunarto), (Surabaya: PT al-Hidayah, tt)
  3. Supardjo dan Ngadiyanto, Mutiara Pendidikan Agama Islam Untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VII, (Solo: PT. Wangsa Jatra Lestari, 2011)
  4. Sayyid Sabiq , Fikih Sunnah 1, (terj: Mahyuddin Syaf), (Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1973), cet. 21
Pertanyaan
1.      Tuliskan  3 tatacara aturan sebagai imam ?
2.      Tuliskan apa yang kamu ketahui tentang  aturan shaf shalat berjamaah !

37 komentar:

  1. Terima kasih bu atas materinya
    Mahesa caesar ali 8B

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Sultan Qurrahman Pasya 8B
    (Imam) 1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah
    (Shaf)a. Untuk shaf pertama diisi oleh laki-laki yang sudah dewasa
    b. Kemudian shaf kedua diisi oleh anak laki-laki.
    c. Dilanjutkan shaf berikutnya diisi oleh anak-anak perempuan

    BalasHapus
  4. Radithya Wirasena 8b
    1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  5. 1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    Amanda Shafa T 8C

    BalasHapus
  6. Sasta Humayra AHP
    8c
    _____________________
    Jawabannya:

    1.•Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    • Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    • Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    • Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.•Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    •Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    •Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    •Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    •Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    •Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    •Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  7. Radit heka ramadhan
    8b

    1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  8. Sagita abdhi dharma 8B

    1.•Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    • Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    • Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    • Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.•Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    •Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    •Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    •Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    •Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    •Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    •Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  9. Nama: Muhammad Fathi Farhat
    kelas:8c

    1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  10. 1.- Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    - Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    - Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    - Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.-Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    -Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    -Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    -Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    -Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    -Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    -Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.


    -Nabilla 8C

    BalasHapus
  11. Cecilia Amanda 8b

    1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  12. 1.•Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    • Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    • Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    • Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.•Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    •Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    •Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    •Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    •Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    •Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    •Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    Farid 8c

    BalasHapus
  13. Caesar Abdurrahman 8B

    1.•Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    • Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    • Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    • Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.•Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    •Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    •Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    •Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    •Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    •Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    •Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. Salsabila cintami 8B

    1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  16. Alita Aura 8B

    1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  17. Alita Aura 8B

    1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  18. Nama:m daffa al haaq
    Kelas:VIII.B/8.b

    .1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  19. Nama:alifah nur w
    Kelas:8B

    1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  20. 1.- Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    - Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    - Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    - Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.-Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    -Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    -Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    -Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    -Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    -Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    -Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.


    Saskia salsabila 8C

    BalasHapus
  21. Yoga Dwi Saputra
    8C
    1.•Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    • Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    • Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    • Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.•Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    •Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    •Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    •Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    •Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    •Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    •Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  22. 1.•Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    • Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    • Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    • Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.•Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    •Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    •Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    •Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    •Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    •Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    •Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    M faiq akbar 8c

    BalasHapus
  23. Nama: Clarisma Hana A
    Kelas: 8C

    1)•Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    • Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    • Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    • Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2)•Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    •Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    •Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    •Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    •Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    •Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    •Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  24. 1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.


    M.Dzaky Taruna
    8c

    BalasHapus
  25. .`shafira intan zahrani 8b

    1.- Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    - Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    - Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    - Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.-Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    -Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    -Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    -Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    -Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    -Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    -Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  26. Nama:rafi ahmad b
    Kelas:8c

    .1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    Balas

    BalasHapus
  27. NAMA:FAIZ DAKA W
    KELAS:8C
    1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  28. Muhammad Tri Zaeri 8c



    1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  29. M.kelviandra
    8b

    1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  30. Nama:wahyu ardianto
    Kelas:8b

    .1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  31. Aurora zf 8c


    1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  32. Andini Nailah Z 8B

    Tatacara atau Aturan Sebagai Imam
    Sebagai imam, maka tatacara yang harus dilakukan adalah:
    1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  33. Favian Arkaanda 8B

    1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  34. Manda Vivian 8B

    1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
  35. -zeta rama efendi8C
    1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. M.rafif Rifaldi 8c
      1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
      2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
      عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
      Artinya:
      Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
      3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
      4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

      2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
      2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
      3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
      4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
      5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
      6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
      7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

      Hapus
  36. adelia rafa na'ilah 8b
    1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
    2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
    Artinya:
    Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
    3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
    4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.

    2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
    2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
    3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
    4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
    5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
    6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
    7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.

    BalasHapus