Tata Cara dalam Melakukan Shalat Jamaah
Shalat berjamaah yang terdiri dari
imam dan makmum ini mempunyai aturan sendiri. Mulai dari imamnya , makmumnya,
sampai pengaturan shaf shalat.
Tatacara
atau Aturan Sebagai Imam
Sebagai imam, maka tatacara yang harus
dilakukan adalah:
1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ،
فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata,
Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena
sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat”
(HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk
memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
Aturan
Sebagai Makmum
Sebagai makmum yang mengikuti imam. Maka,
tata cara yang perlu diperhatikan adalah:
- Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
- Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
- Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
- Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
- Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
- Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
- Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Mengatur
Shaf Shalat Jamaah
Shalat jamaah ini tentunya diadakan
di tempat yang bersih, suci, luas dan besar. Bisa itu di lapangan, di masjid,
atau tempat lain yang masuk kriteria tempat yang layak untuk shalat. Cara
mengatur shaf ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk shaf pertama diisi oleh
laki-laki yang sudah dewasa
b. Kemudian shaf kedua diisi oleh anak laki-laki.
c. Dilanjutkan shaf berikutnya diisi oleh anak-anak perempuan
d. Disusul dengan shaf terakhir yang ditempati perempuan dewasa.
b. Kemudian shaf kedua diisi oleh anak laki-laki.
c. Dilanjutkan shaf berikutnya diisi oleh anak-anak perempuan
d. Disusul dengan shaf terakhir yang ditempati perempuan dewasa.
Cara pengaturan shaf ini seperti
yang dijelaskan dalam sebuah hadits :
.. وَيَجْعَلُ الرِّجَالَ قُدَّامَ
الْغِلْمَانِ، وَالْغِلْمَانَ خَلْفَهُمْ، وَالنِّسَاءَ خَلْفَ الْغِلْمَانِ..
Artinya:
“ dan menjadikan shaf laki-laki
dewasa ditempatkan di depan shaf anak laki-laki, dan para perempuan yang
sudah dewasa ditempatkan di belakang shaf anak-anak perempuan” (HR. Ahmad)
Maksud dari hadits di atas adalah
keutamaan shaf bagi laki yang sudah dewasa adalah di depan dan perempuan yang
sudah dewasa adalah di belakang, sedangkan anak-anak berada di tengah-tengah
shaf laki-laki dan perempuan dewasa. Sehingga anak bisa mengikuti bacaan takbir
imam dan makmum, baik ketika ruku’ sujud, ataupun ketika duduk
Membaca
dengan Suara Pelan (Sirr) dan Keras (Jahr)
Dalam shalat jamaah lima waktu tentu
ada waktunya seorang imam membaca bacaan shalatnya dengan pelan (sirr)
atau keras (jahr). Lalu kapan bacaaan tersebut dilakukan?? Bacaan pelan
(sirr) ini dilakukan oleh imam ketika sedang melakukan shalat Dzuhur dan
‘Ashar. Seperti:
- Membaca doa iftitah
- Membaca surat al-Fatihah atau surat atau ayat al-Qur’an yang lain
- Membaca doa ketika ruku’ dan sujud
- Membaca doa i’tidal (berdiri dari ruku’)
- Membaca doa duduk antara dua sujud
- Membaca tahiyat atau tasyahud awal ataupun akhir
Bacaaan pelan (sirr) ini juga
dilakukan ketika sedang melakukan shalat Maghrib, Isya’ dan Subuh secara
berjamaah, Kecuali bacaan surat al-Fatihah dan surat selanjutnya di rekaat
pertama dan kedua saja, tidak berlaku di rekaat ketiga dan keempat. Kemudian
bacaan keras (jahr) yang harus dibaca oleh seorang imam adalah adalah
ketika melakukan shalat Maghrib, Isya’ dan Subuh secara berjamaah. Jika pada
shalat Dzuhur dan ‘Ashar bacaan surat al-Fatihah dibaca pelan (sirr)
semua. Maka berbeda dengan shalat Maghrib, Isya’, dan Subuh.
Adapun bacaan keras (jahr)
yang harus dilakukan oleh seorang imam adalah sebagai berikut:
- Membaca takbiratul ihram, (ketika akan memulai shalat)
- Membaca surat al-Fatihah atau surat al-Qur’an pada rakaat pertama dan kedua di shalat Maghrib, Isya’ dan Shubuh
- Membaca takbir ketika akan melakukan ruku’, sujud, duduk antara dua sujud, dan ketika berdiri dari tahiyat atau tasyahud awal.
- Membaca “Sami’allaahu liman hamidah (u)”, ketika bangkit dari ruku’
- Membaca salam ketika selesai menyelasaikan shalat.
Demikian, semoga pengertian mengenai
shalat jamaah ini, mulai dari arti, keutamaan, syarat-syarat serta cara
melakukkannya bisa kita pelajari dan kita praktekkan bersama dalam kehidupan
sehari-hari, terutama ketika melaksanakan shalat lima waktu.
Sumber:
- Software al-Maktabah al-Syaamilah v.3.64
- Muhammad bin Qasim al-Ghazi, Fathul Qarib (terj: Achmad Sunarto), (Surabaya: PT al-Hidayah, tt)
- Supardjo dan Ngadiyanto, Mutiara Pendidikan Agama Islam Untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VII, (Solo: PT. Wangsa Jatra Lestari, 2011)
- Sayyid Sabiq , Fikih Sunnah 1, (terj: Mahyuddin Syaf), (Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1973), cet. 21
Pertanyaan
1. Tuliskan 3 tatacara aturan sebagai imam ?
2. Tuliskan
apa yang kamu ketahui tentang aturan
shaf shalat berjamaah !
Terima kasih bu atas materinya
BalasHapusMahesa caesar ali 8B
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSultan Qurrahman Pasya 8B
BalasHapus(Imam) 1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah
(Shaf)a. Untuk shaf pertama diisi oleh laki-laki yang sudah dewasa
b. Kemudian shaf kedua diisi oleh anak laki-laki.
c. Dilanjutkan shaf berikutnya diisi oleh anak-anak perempuan
Radithya Wirasena 8b
BalasHapus1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
BalasHapus2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Amanda Shafa T 8C
Sasta Humayra AHP
BalasHapus8c
_____________________
Jawabannya:
1.•Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
• Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
• Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
• Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.•Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
•Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
•Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
•Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
•Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
•Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
•Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Radit heka ramadhan
BalasHapus8b
1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Sagita abdhi dharma 8B
BalasHapus1.•Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
• Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
• Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
• Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.•Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
•Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
•Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
•Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
•Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
•Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
•Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Nama: Muhammad Fathi Farhat
BalasHapuskelas:8c
1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
1.- Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
BalasHapus- Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
- Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
- Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.-Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
-Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
-Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
-Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
-Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
-Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
-Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
-Nabilla 8C
Cecilia Amanda 8b
BalasHapus1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
1.•Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
BalasHapus• Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
• Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
• Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.•Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
•Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
•Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
•Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
•Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
•Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
•Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Farid 8c
Caesar Abdurrahman 8B
BalasHapus1.•Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
• Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
• Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
• Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.•Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
•Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
•Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
•Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
•Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
•Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
•Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSalsabila cintami 8B
BalasHapus1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Alita Aura 8B
BalasHapus1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Alita Aura 8B
BalasHapus1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Nama:m daffa al haaq
BalasHapusKelas:VIII.B/8.b
.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Nama:alifah nur w
BalasHapusKelas:8B
1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
1.- Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
BalasHapus- Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
- Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
- Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.-Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
-Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
-Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
-Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
-Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
-Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
-Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Saskia salsabila 8C
Yoga Dwi Saputra
BalasHapus8C
1.•Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
• Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
• Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
• Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.•Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
•Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
•Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
•Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
•Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
•Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
•Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
1.•Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
BalasHapus• Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
• Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
• Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.•Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
•Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
•Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
•Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
•Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
•Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
•Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
M faiq akbar 8c
Nama: Clarisma Hana A
BalasHapusKelas: 8C
1)•Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
• Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
• Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
• Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2)•Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
•Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
•Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
•Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
•Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
•Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
•Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
BalasHapus2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
M.Dzaky Taruna
8c
.`shafira intan zahrani 8b
BalasHapus1.- Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
- Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
- Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
- Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.-Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
-Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
-Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
-Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
-Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
-Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
-Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Nama:rafi ahmad b
BalasHapusKelas:8c
.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Balas
NAMA:FAIZ DAKA W
BalasHapusKELAS:8C
1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Muhammad Tri Zaeri 8c
BalasHapus1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
M.kelviandra
BalasHapus8b
1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Nama:wahyu ardianto
BalasHapusKelas:8b
.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Aurora zf 8c
BalasHapus1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Andini Nailah Z 8B
BalasHapusTatacara atau Aturan Sebagai Imam
Sebagai imam, maka tatacara yang harus dilakukan adalah:
1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Favian Arkaanda 8B
BalasHapus1.1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
Manda Vivian 8B
BalasHapus1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
-zeta rama efendi8C
BalasHapus1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
M.rafif Rifaldi 8c
Hapus1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.
adelia rafa na'ilah 8b
BalasHapus1. Setelah ditunjuk menjadi seorang imam. Imam tersebut membalikkan badan seraya melihat barisan shaf makmum.
2. Imam memerintahkan makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shafnya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang mana ketika hendak melakukan shalat jamaah.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., berkata, Rasulullaah saw., bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya shalat” (HR. Muslim)
3. Imam memerintahkan makmum untuk memenuhi barisan shaf yang masih kosong, sehingga shaf menjadi rapat
4. Barulah ketika itu semua sudah selesai dilakukan. Imam memulai shalatnya dengan bacaan takbiratul ihram. Serta melakukan shalatnya dengan khusyu’, tidak tergesa-gesa, juga tidak terlalu lama.
2.1.Memenuhi shaf-shaf yang masih kosong
2.Merapatkan serta merapikan (meluruskan) shaf shalat.
3.Ketika imam mengucapkan perintah merapatkan dan merapikan shaf shalat seperti yang di jelaskan di atas sebagai makmum, cukup menjawab dengan : sami’naa wa atho’naa (kami mendengar dan kami mentaatinya )
4.Mengikuti gerakan imam, mulai dari takbir sampai salam
5.Ketika shalat dengan menggunakan suara keras (jahr), seperti shalat Shubuh, Maghrib dan Isya’. Dan imam sudah menyelesaikan bacaaan surat al-Fatihah nya, maka makmum disunnahkan untuk membaca Aaamiin.
6.Jika imam lupa melakukan rukun shalatnya, sebagai makmum laki-laki mengingatkannya dengan membaca tasbih ‘subhanallaah ’, adapun dengan makmum perempuan mengingatkannya dengan cara menepukkan tangan mereka.
7.Ketika sedang di tengah-tengah posisi shalat, imam lupa atau keliru dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an, maka makmum mengingatkan ayat atau bacaan yang keliru tersebut.