zat-zat tersebut merupakan sisa metabolisme yang tidak diperlukan
tubuh. Hal ini disebut dengan proses ekskresi yang tujuannya supaya tidak
meracuni tubuh kita. sistem ekskresi pada manusia ada banyak,
melibatkan ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Sekarang, kita bahas
tentang ginjal dahulu.
letak
ginjal posisinya berada di kanan dan
kiri tulang pinggang yaitu di dalam rongga perut pada dinding tubuh
bagian belakang (gambar a). Bentuknya seperti biji kacang merah (gambar b). ginjal
di sebelah kiri letaknya lebih tinggi daripada di sebelah kanan. Keduanya berwarna
merah, karena banyak darah yang masuk ke dalamnya. bagaimana caranya
darah bisa masuk ke dalam ginjal ya? pertama-tama
melalui pembuluh arteri besar dan akan keluar dari ginjal lewat vena
besar.
Ginjal
pun terdiri dari tiga lapisan
(gambar c). Bagian luar disebut kulit ginjal/korteks renalis, di bawahnya
medula renalis, dan di bagian dalam terdapat rongga ginjal/pelvis renalis
yang berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum dikeluarkan
melalui ureter. Selain itu, ginjal
tersusun atas lebih kurang 1 juta alat penyaring yang disebut dengan
nefron.
Apa itu nefron? Merupakan penyusun utama ginjal yang berperan penting dalam proses penyaringan darah.
Bentuknya terdiri dari komponen penyaring/badan malpighi yang dilanjutkan oleh
saluran-saluran/tubulus. Tiap badan malpighi itu mengandung gulungan kapiler
darah yaitu glomerulus yang berada dalam kapsula bowman. Di sinilah, proses
penyaringan darah dimulai. Agar kamu tidak bingung, perhatikan kembali gambar
di atas ya.
Badan
malpighi kemudian melanjutkan salurannya ke medula renalis (bagian tengah
ginjal) dan korteks renalis. Saluran-saluran itu adalah:
- Tubulus proksimal
- Lengkung henle: saluran ginjal yang melengkung pada daerah medula, menghubungkan tubulus proksimal dengan tubulus distal.
- Tubulus distal
- Tubulus kolektivus (pengumpul) yang terdapat pada medula
Setelah
kamu mengetahui cara penyaringan, tahukah kamu bahwa urine yang dihasilkan
ginjal harus melalui tiga tahapan? Pertama yaitu filtrasi, kedua reabsorpsi,
dan ketiga augmentasi.
a. Tahap Filtrasi
Pembentukan
urine dimulai dari darah mengalir melalui arteri aferen ginjal, masuk ke dalam glomerulus yang tersusun atas
kapiler-kapiler darah. Saat darah masuk ke glomerulus, tekanan darah pun
menjadi tinggi sehingga mendorong air dan zat-zat yang memiliki ukuran kecil
akan keluar melalui pori-pori kapiler, dan menghasilkan filtrat. Cairan
hasil penyaringan tersebut (filtrat), tersusun atas:
- Urobilin;
- Urea;
- Glukosa;
- Air;
- Asam amino;
- Ion-ion seperti natrium, kalium, kalsium, dan klor.
Filtrat
selanjutnya disimpan sementara di dalam kapsula bowman dan disebut urine primer. Tahapan pembentukan urine primer ini disebut
tahap filtrasi. Sementara itu, darah dan protein tetap tinggal di
dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori-pori glomerulus.
b. Tahap Reabsorpsi
Urine
primer yang terbentuk pada tahap filtrasi masuk ke tubulus proksimal. Di
dalamnya terjadi proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh
tubuh (tahap reabsorpsi). Glukosa, asam amino, ion kalium, dan zat-zat yang
masih diperlukan oleh tubuh juga diangkut ke dalam sel, kemudian ke dalam
kapiler darah di dalam ginjal. Sedangkan urea hanya sedikit yang diserap
kembali.
Cairan
yang dihasilkan dari proses reabsorpsi disebut urine sekunder yang mengandung air, garam, urea (penimbul bau pada
urine), dan urobilin (pemberi warna kuning pada urine). Urine sekunder yang
terbentuk dari proses reabsorpsi selanjutnya mengalir ke lengkung henle,
kemudian menuju tubulus distal. Selama mengalir dalam lengkung henle, air dalam
urine sekunder juga terus direabsorpsi.
c. Tahap Augmentasi
Pada
bagian tubulus distal masih ada proses penyerapan air, ion natrium, klor, dan
urea. Di sinilah terjadi proses augmentasi, yaitu pengeluaran zat-zat yang
tidak diperlukan tubuh ke dalam urine sekunder. Ketika telah bercampur,
inilah yang merupakan urine sesungguhnya. Kemudian disalurkan ke pelvis renalis
(rongga ginjal). Urine yang terbentuk selanjutnya keluar dari ginjal melalui
ureter, menuju kandung kemih yang merupakan tempat menyimpan urine
sementara.
Kandung
kemih memiliki dinding yang elastis
dan mampu meregang untuk dapat menampung sekitar 0,5 L urine. Proses
pengeluaran urine dari dalam kandung kemih disebabkan oleh adanya tekanan
akibat adanya sinyal yang menunjukkan bahwa kandung kemih sudah penuh.
Kontraksi otot perut dan otot-otot kandung kemih akan terjadi saat adanya
sinyal penuh dalam kandung kemih. Akibat kontraksi ini, urine dapat keluar dari
tubuh melalui uretra.
urine
adalah salah satu bentuk ekskresi manusia yang dihasilkan oleh ginjal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar