TEKANAN
GAS PADA PROSES PERNAPASAN MANUSIA
TEKANAN GAS PADA PROSES PERNAFASAN MANUSIA
Tekanan
Udara dan Hubungannya dengan Pernapasan
Zat
cair dan gas mempunyai banyak karakteristik yang sama. Namun demikian, zat cair
dan gas dapat dibedakan dalam beberapa hal. Misalnya, zat cair hampir tidak
dapat dimampatkan, sedangkan gas dapat dimampatkan dengan mudah. Zat cair
cenderung mempunyai massa jenis yang lebih besar daripada gas. Fase gas dari
suatu zat biasanya mempunyai temperatur lebih tinggi daripada fase cairnya.
Oleh karena itu molekul-molekul gas mampu menyeruak bebas dari suatu tempat ke
tempat lain. Gas mampu melepaskan diri dari wadah yang terbuka, sedangkan zat
cair tidak bisa. Zat cair dan gas secara bersama disebut fluida yang artinya zat alir atau zat yang
mempunyai kemampuan untuk mengalir.
Gas tidak memiliki bentuk atau volume yang tetap dan mengisi
semua ruang yang ada. Partikel-partikel dalam gas bebas bergerak dalam ruang
dan saling bertumbukan saru sama lain. Tumbukan antara partikel gas dengan
dinding wadah akan menyebabkan tekanan. Semakin banyak jumlah tumbukan maka
semakin tinggi tekanan yang terjadi.
Tekanan merupakan konsep yang paling penting dalam fluida.
Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang diberikan per satuan luas, yang dapat
dituliskan sebagai
dengan:
F = gaya yang diberikan
A = luas tempat gaya itu bekerja
P = tekanan
F = gaya yang diberikan
A = luas tempat gaya itu bekerja
P = tekanan
Definisi
tekanan ini berlaku umum, pada zat padat, zat cair, dan gas. Pengukuran tekanan
merupakan peristiwa yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Ban
harus dipompa sampai tekanan yang sesuai, tekanan darah seharusnya berada dalam
jangkauan normal, dan tekanan dalam mata yang terlampau besar (glaucoma) dapat menyebabkan kebutaan. Udara yang
mengalir didalam saluran napas merupakan salah satu macam peristiwa terkait
tekanan, khususnya tekanan udara dalam tubuh manusia.
Secara umum, udara mengalir karena ada perbedaan tekanan. Udara
mengalir dari tekanan yang lebih tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah.
Perbedaan tekanan udara di paru terjadi akibat adanya daya kekuatan yang
bekerja pada sistem pernapasan sehingga dapat mengatasi kekuatan-kekuatan yang
melawan gerak udara ketika masuk ke paru.
Udara dari lingkungan luar dapat masuk kedalam paru-paru karena
terdapat perbedaan tekanan antara lingkungan luar dengan tekanan dalam
paru-paru. Secara umum, inspirasi terjadi karena rongga paru-paru yang
berkontraksi dan mengembang sehingga terjadi peningkatan ukuran rongga.
Peningkatan ukuran rongga dada ini menyebabkan tekanan didalam paru-paru
menurun sehingga lebih kecil dari pada tekanan dilingkungan luar. Perbedaan
tekanan ini menyebabkan udara terhisap masuk kedalam paru-paru. Ketika
otot-otot rongga dada mengalami relaksasi, maka ukuran rongga dada pun
mengalami penurunan sehingga menyebabkan tekanan didalam paru-paru meningkat
dan menjadi lebih tinggi daripada tekanan dilingkungan luar. Hal ini mendorong
udara keluar dari dalam paru-paru sehingga terjadilah apa yang disebut dengan
ekspirasi.
Penjelasan
diatas merupakan penerapan dari salah satu hukum fisika yang berkaitan dengan
pernapasan, yakni hukum Boyle. Sebenarnya ada beberapa
hukum fisika yang terkait dengan pernapasan, diantaranya hukum Dalton (tentang
tekanan parsial), Hukum Boyle (PV = konstan), serta hukum Laplace. Namun demikian,
disini hanya akan dibahas tentang hukum Boyle saja. Hukum Boyle menyatakan
bahwa tekanan pada suatu massa gas yang tetap berbanding terbalik dengan
volumenya. Jika pada suatu temperatur tertentu volume meningkat, maka tekanan
akan berkurang, dan sebaliknya. Hal ini berarti bahwa jika volume diperkecil
menjadi setengahnya, maka tekanan akan menjadi dua kali lipat, hal ini
disebabkan karena lebih banyak partikel gas yang bertumbukan dengan dinding
wadah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar