Dampak Penggunaan Zat Aditif Pada Makanan
Zat
aditif yang ada pada makanan tidak selalu secara sengaja ditambahkan untuk
tujuan tertentu. Namun, ada juga zat aditif yang diperoleh secara tidak sengaja
muncul pada makanan. Zat aditif tersebut biasanya muncul pada proses pengolahan
makanan. Secara keseluruhan, penggunaan zat – zat aditif untuk campuran makanan
dapat berdampak positif dan negatif.
- Dampak Positif Penggunaan Zat Aditif
Berbagai
macam penyakit dapat muncul dari kebiasaan manusia mengkonsumsi makanan yang
kurang memperhatikan keseimbangan gizi. Misalnya, penyakit gondok yang berupa
pembengkakan kelenjar pada leher. Penyakit gondok disebabkan karena tubuh
kurang mendapatkan zat iodin. Penyakit gondok dapat dicegah dengan mengkonsumsi
bahan makanan yang mengandung zat iodin.
Zat
iodin dapat kita peroleh dari garam dapur yang biasa digunakan untukmemberikan
rasa asin pada makanan. Selain penyakit gondok,kekurangan iodin dapat pula
menyebabkan penyakit kretinisme (kekerdilan). Orang yang memiliki penyakit
diabetes mellitus (kencing manis) perlu menjaga kestabilan kadar gula dalam
darahnya. Penyakit ini dapat disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat.
Untuk
menjaga kestabilan kadar gula dalam darah, bagi penderita diabetes melitus
disarankan untuk mengkonsumsi sakarin (pemanis buatan) sebagai pengganti gula.
Kekurangan konsumsi makanan yang mengandung vitamin dapat menimbulkan berbagai
penyakit pada manusia, misalnya penyakit Xerophtalmia. Penyakit Xerophtalmia
merupakan penyakit yang menyerang mata, yaitu terjadinyakerusakan pada kornea
mata. Penyakit ini jika tidak diatasi,maka dapat menimbulkan kebutaan. Untuk
menghindaripenyakit Xerophtalmia, perlu mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung vitamin A.
- Dampak Negatif Penggunaan Zat Aditif
Kemajuan
teknologi di bidang pangan dapat memacu manusia untuk menciptakan bahan makanan
dengan kualitas yang makin baik. Kualitas makanan yang baik tidak dapat dilihat
dari bentuk tampilan luarnya saja, akan tetapi yang paling penting adalah
kandungan gizi dalam makanan tersebut. Saat ini telah banyak ditemukan makanan
yang unggul karena telah melalui berbagai proses produksi sehingga memiliki
ketahanan yang lebih lama jika dibandingkan dengan kondisi normalnya.
Misalnya,
ikan sarden dalamkemasan kaleng dapat bertahan berbulan-bulan, bahkan hingga
satu tahun lamanya tanpa mengalami pembusukan. Ikan sarden tersebut dapat
bertahan lama setelah ditambahkan zat pengawet pada proses produksi makanan
tersebut. Namun, bahan makanan yang menggunakan zat pengawet tidak dapat
dikonsumsi setelah melewati masa kadaluarsa. Beberapa bahan makanan yang
berdampak negatif terhadap orang yang mengkonsumsinya adalah sebagai berikut:
- Formalin yang digunakan sebagai pengawet makanan jika dikonsumsi secara terus-menerus dapat mengganggu fungsi organ pencernaan, kanker paru-paru, penyakit jantung dan merusak sistem saraf.
- Boraks yang digunakan juga sebagai pengawet makanan bila dikonsumsi secara terus-menerus dapat mengakibatkan mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal,serta gangguan pada otak dan hati.
- Kalium Asetat yang digunakan sebagai zat pengawet dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.
- Kalsium Benzoate yang digunakan sebagai zat pengawet dapat memicu terjadinya serangan asma.
- Kalsium dan Natrium propionate adalah zat pengawet yang apabila digunakan melebihi angka batas maksimum dapat menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.
- Natrium metasulfat zat pengawet yang dapat mengakibatkan alergi pada kulit.
- CFC dan Tetrazine yang digunakan sebagai zat pewarna dapat merusak organ hati, ginjal dan meningkatkan kemungkinan hiperaktif pada masa kanak-kanak.
- Rhodamin B adalah zat pewarna tekstil yang apabila digunakan sebagai pewarna makanan dapat menyebabkan kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru, tenggorokan, hidung, dan usus.
- Sunset Yellow yang dipergunakan sebagai zat pewarna dapat menyebabkan kerusakan kromosom
- Ponceau 4R yang apabila dipergunakan untuk pewarna makanan dapat mengakibatkan anemia dan kepekatan pada hemoglobin.
- Carmoisine (merah) adalah zat pewarna yang dapat menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.
- Quinoline Yellow adalah zat pewarna makanan yang dapat mengakibatkan hypertrophy, hyperplasian dan carcinomas kelenjar tiroid.
- Siklamat yang digunakan sebagai zat pemanis dapat menyebabkan penyakit kanker ( karsinogenik ).
- Sakarin yang juga digunakan sebagai zat pemanis dapat menyebabkan infeksi dan kanker kandung kemih
- Aspartan yang juga digunakan sebagai pemanis buatan dapat menyebabkan gangguan saraf dan tumor otak.
- Penggunaan Monosodium Glutamat ( MSG ) sebagai bahan penyedap dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan saraf, kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidak mampuan belajar, dan depresi.
Dampak Negatif Dari Zat Adiktif
Pada umumnya
kebanyakan korban yang melakukan penyalahgunaan suatu zat adiktif yakni
mereka-mereka yang masih tergolong dalam usia remaja sekitar usia 15 sampai 19
tahun karena cenderung masih emosional dan labil. Hal tersebut bisa terjadi
karena diakibatkan kurang pahamnya mereka-mereka terhadap dampak negatif yang
ditimbulkan di kemudian hari. Untuk itu, supaya kalian bisa terhindar dari
penyalahgunaan zat adiktif
- Dampak Negatif Dari Asap Rokok
Sudah tahukah anda apa saja zat-zat
yang terkandung di dalam rokok sehingga asap yang dihasilkan bisa membahayakan
bagi orang yang menghirupnya (perokok pasif)? Ternyata setelah dilakukan
penelitian di dalam asap rokok terkandung kira-kira 3800 zat kimia.
Dari 3800 zat kimia tersebut, 40 nya
merupakan zat kimia yang tergolong dalam senyawa racun dan juga karsinogenik
atau sering disebut sebagai pemicu munculnya kanker. Bahan-bahan kimia yang
terkandung di dalam rokok meliputi nikotin, karbon monoksida, senyawa kimia yang
ada dalam tar, senyawa yang tergolong dalam alkohol, dan juga senyawa yang
tergolong dalam amina
Nikotin adalah tergolong dalam zat
insektisida yang cukup berbahaya bagi tubuh kita. Di dalam satu batang rokok
terkandung kadar dari nikotin sekitar 8 mg sampai 12 gram nikotin. Jika anda
menggunakan nikotin dalam kadar yang relatif rendah akan mengakibatkan kondisi
tekanan darah menjadi naik, sakit kepala, memicu meningkatnya sekresi yang
terjadi pada getah lambung sehingga berdampak seperti sakit maag, muntah-muntah,
dan terkadang disertai diare. Sedangkan penggunaan nikotin dalam jumlah dosis
yang terlalu tinggi akan mengakibatkan keracunan, kejang-kejang, mengalami
kesulitan saat bernafas, dan yang buruknya lagi kerja jantung menjadi
terhenti. Nikotin merupakan salah satu zat kimia yang membuat pemicu
kerusakan pada jantung, sirkulasi darah dan juga menjadikan pemakainya
mengalami kecanduan. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan selama ini
memang merokok dapat mengakibatkan seperti halnya :
- kanker pada saluran pernapasan dan juga pada paru-paru.
- Menyempitnya bagian dari pembuluh darah.
- Menyebabkan penyakit jantung koroner.
- Naiknya kadar gula secara drastis.
- Kerusakan yang terjadi pada bagian sel reproduksi laki-laki dan perempuan sehingga mengakibatkan kemandulan dan juga bisa impoten.
- Meningkatnya kadar lemak yang ada dalam tubuh.
- Meningkatnya kelahiran prematur.
Nah, bisa disimpulkan bahwa asap
rokok memang sangat berbahaya bagi kesehatan. Bukan hanya bagi pemakainya
(perokok aktif), namun orang lain pun juga bisa terkena dampaknya (perokok
pasif).
- Dampak Negatif Dari Minuman Keras
Minuman keras pada umumnya memang
mempunyai dampak yang buruk bagi kesehatan seperti halnya kesehatan jasmani dan
juga rohani. Kandungan alkohol yang ada di dalam minuman keras mengakibatkan
munculnya rasa ketagihan dan juga ketergantungan. Definisi dari alkohol
merupakan suatu senyawa organik yang mempunyai kandungan satu atau pun bisa
lebih dari gugus hidroksida yang ada pada setiap molekulnya. Alkohol yang
biasanya ada dalam minuman keras yakni etanol. Pembuatan alkohol sendiri
dilakukan melalui suatu proses fermentasi dari berbagai macam dan jenis bahan
yang mempunyai kandungan gula seperti halnya buah-buahan seperti anggur,
biji-bijian seperti beras atau pun gandum, dan juga umbi-umbian seperti
singkong. Dan jika ingin memperoleh kadar alkohol yang sangat tinggi, maka bisa
dilakukan suatu proses penyulingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar